Halaman

RINERLIS SITUMORANG

Minggu, 11 Desember 2011

Pertumbuhan dan Perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasarkan karena adanya mata kuliah Pendidikan Peserta Didik yang mengharuskan setiap mahasisiwa S1 Program Studi PGSD STKIP SANTA MARIA Sibolga untuk melengkapi Tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana perkembangan biologis dan perseptual anak?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui perkembangan biologis dan perseptual anak










BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak) dari organisme atau individu. Konsep pertumbuhan mempunyai makna luas, mencangkup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-psikis seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar atau pendidikan dan latihan. Belajar atau pendidikan menunjukkan kepada perubahan pola-pola sambutan atau perilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu sebagai hasil usaha individu atau organisme yang bersangkutan dalam batas-batas waktu setelah tiba masa pekanya.      
Dengan demikian, dapat dibedakan bahwa perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar itu berlangsung secara intensional atau dengan sengaja diusahakan oleh individu yang bersangkutan, sedangkan perubahan dalam arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalannya pertambahan waktu atau usia yang ditempuh oleh yang bersangkutan. Pertumbuhan terbatas pada perubahan-perubahan yang bersifat evolusi (menuju ke arah yang lebih sempurna).
Perubahan-perubahan aspek fisik dapat diidentifikasikan relative lebih mudah manifestasinya karena dapat dilakukan pengamatan langsung seperti tinggi dan berat badan, tanggal dan tumbuhnya gigi dan sebagainya. Lain halnya dengan segi-segi psikis yang relative sulit diidentifikasi karena kita hanya mengamati dan sampai batas tertentu.
            Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Perkembangan juga bertalian dengan beberapa konsep pertumbuhan (growth), kematangan (maturation), dan belajar (learning) serta latihan (training)..
Perkembangan individu dapat ditujukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau berkurangnya bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang sampai batas tertentu dapat diamati dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai. Contoh perkembangan proses berpikir, kemampuan berbahasa dan lain-lain.
B. Perkembangan Biologis dan Perseptual
Perkembangan Biologis yaitu perkembangan individu berupa perubahan fisik dalam tubuh individu. Pererkembangan tersebut meliputi tinggi dan berat badan . Anak pada usia SD perubahan beratserta tinggi badan masih relatif lambat, penambahan diperkirakan berkisar antara 2,5-3,5 kg dan 5-7 cm pertahun (F.A. Hadis : 1996 ). Sedangakan pada masa pubertas berat serta tinggi badan perkembang dengan pesat. Dan selanjutnya yaitu proporsi dan berat badan , perkembangan tersebut masih juga belum seimbang. Kemudian otak,otak pada usia balita perkembangannya berlangsung secara pesat bahkan melebihi perkembangan pada otak dewasa.
Perkembangan Peseptual adalah kemampuan memahami dan menginterpretasikan informasi sensori, atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indera.
            Namun dalam perkembangan perseptual individu ada faktor yang mempengaruhi yaitu hereditas dan lingkungan. definisi dari faktor hereditas yaitu faktor yang bersifat alami (nature) dan merupakan sesuatu yang diwariskan (endowmen) dari orang tua. Dan faktor lingkungan yaitu (environment atau nurture) sebagai kondisi atau pengalaman-pengalaman interaksional yng memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan . (buku perkembangan dan belajar peserta didik, Prof. Dr. Conny R. Semiawan).
Dari pengertian diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu faktor hereditas yaitu merupakan faktor yang dibawa seorang individu sejak lahir atau faktor keturunan . Berupa  reproduksi yaitu penurunan sifat-sifatnya hanya berlangsung melalui sel benih. Yang kedua yatu  konformitas (keseragaman) proses penurunan sifat akan mengikuti pola jenis ( spesies ) generasi sebelumnya, misalnya manusia akan menurunkan sifat-sifat manusia kepada anaknya. Sedangkan yang ketiga yaitu variasi karena jumlah gen-gen dalam setiap kromosom sangat banyak , maka kombinasi gen– gen pada setiap pembuahan akan mempunyai kemungkinan yang banyak pula. Dengan demikian , untuk setiap proses penurunan sifat akan terjadi penurunan yang beraneka ( bervariasi ) antara kakak dan adik mungkin akan berlainan sifatnya. Yang ke empat ialah Regresifillial berupa penurunan sifat cenderung kearah rata-rata.
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan sekitar dengan iklimnya, flora dan faunanya.
Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
Keluarga, tempat anak diasuh dan dibesarkan, berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, terutama keadaan ekonomi rumah tangga serta tingkat kemampuan orangtua dalam merawat yang sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak, terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agara mampu mengembangakan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di lingkungan desa atau kota tempat tinggal  anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara Kelompok teman sebaya mempunyai peranan yang cukup penting terutama pada saat terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat pada beberapa decade terakhir ini yaitu :
1. Perubahan struktur kelurga, dari keluarga besar ke keluarga kecil.
2. Kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda.
3. Ekspansi jaringan komunikasi diantara kaula muda.
Kedaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Alam tempat tinggal manusia memiliki bentuk yang berbeda, seperti pegunungan, dataran rendah dan daerah pantai. Keadaan alam sekitar adalah lokasi tempat anak bertempat tinggal. Sebagai contoh, anak yang tinggal di daerah pegunungan akan cenderung bersifat lebih keras daripada anak yang tinggal di daerah pantai, anak yang tinggal di daerah dingin akan berbeda dengan anak yang tinggal di daerah panas. Perbedaan di atas adalah akibat pengaruh keadan alam yang berbeda. Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir atau kejiwaan anak.
Hal yang perlu disadari bahwa perkembangan biologis dan perseptual anak itu memiliki keterjalinan dengan aspek-aspek perkembangan lainnya. Artinya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam perkembangan fisik dan perseptual anak bisa berdampak negatif terhadap aspek-aspek perkembangan lainnya. Oleh karena itu, agar pendidik memberikan perhatian yang cukup terhadap aspek perkembangan fisik dan perseptual anak. Sehingga perkembangan anak berlangsung lancar tanpa adanya hambatan-hambatan.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak
1. Perkembangan Fisik
a. Tinggi dan Berat Badan
Pertumbuhan fisik pada usia SD cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal masa pubertas. Kaki anak lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya menjadi lebih kurus. Massa dan kekuatan otot anak secara bertahap terus meningkat di saat semakin menurunnya kadar ‘lemak bayi’. Selama usia SD ini, kekuatan fisik anak lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya sangat menbantu pertumbuhan otot ini.
b. Proporsi dan Bentuk Tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang. Kekurangseimbangan ini sedikit demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas-kelas akhir SD, lazimnya proporsi tubuh anak sudah mendekati keseimbangan. Berdasarkan tipologi Sheldon ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD. Tiga bentuk primer tubuh tersebut adalah :
1) Endomorph, yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar
2) Mesomorph, yakni yang kelihatannya kokoh, kuat, dan lebih kekar
3) Ectomorph, yakni yang tampak jangkung, dada pipih, lemah, dan seperti tak berotot
2. Perkembangan Perseptual
Persepsi adalah interpretasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima. Persepsi merupakan proses pengolahan informasi lebih lanjut dari aktivitas sensasi.
a. Persepsi Visual
Adalah persepsi yang didasarkan pada penglihatan dan sangat mengutamakan peran indra penglihatan dalam proses perseptualnya. Dilihat dari dimensinya, ada enam jenis persepsi visual yang dapat dibedakan, yakni :
1) Persepsi Konstanitas Ukuran
Adalah kemampuan individu untuk mengenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran yang konstan meskipun jaraknya berbeda. Contohnya anak mampu mempersepsikan bahwa bahwa jalan dipegunungan itu sama lebarnya tetapi ketika digambar semakin jauh semakin kecil. Anak yang sudah mengerti tentang konsep ini akan menjawab bahwa ini berkaitan dengan jarak, tetapi yang belum mengerti mereka akan menjawab dengan sekenanya “ Emang dari dulu gambarnya gitu bu !”.
2) Persepsi Objek atau Gambar Pokok dan Latar
Persepsi ini memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berada atau tersimpan pada suatu latar yang membingungkan. Kemampuan ini akan terlihat dalam gambar anak. Misalnya kemampuan anak dalam menggambar gambar yang tertutup oleh gambar lain.
3) Persepsi Keseluruhan dan Bagian
Merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek atau gambar dari keseluruhannya.
4) Persepsi Kedalaman
Kemampuan seseorang untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek.persepsi ini memerlukan ketajaman visual yang baik
5) Persepsi Tilikan Ruang
Merupakan kemampuan penglihatan untuk mengidentifikasi, mengenal, dan mengukur dimensi
6) Persepsi Gerakan
Melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan suatu objek oleh mata. Kemampuan persepsi ini juga sudah mulai dikembangkan sejak bayi terhadap gerakan horizontal, disusul terhadap gerakan vertikal, gerakan diagonal, dan terakhir terhadap gerakan berputar.
b. Persepsi Pendengaran
Persepsi pendengaran merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suara yang diterima oleh bagian telinga. Seperti halnya persepsi penglihatan, perkembangan persepsi pendengaran mencakup beberapa dimensi, yaitu: persepsi lokasi pendengaran, persepsi perbedaan terhadap suara-suara yang mirip, dan persepsi pendengaran pokok dan latarnya.
1) Persepsi Lokasi Pendengaran
Persepsi ini berkenaan dengan kemampuan mendeteksi tempat munculnya suatu sumber suara. Misalnya, kalau si anak dipanggil dari sebelah kiri, maka ia menenggok ke sebelah kiri; kalau ada pada langit langit ada suara yang menakutkan, maka ia memusatkan perhatiannya ke arah sumber suara tersebut
2) Persepsi Perbedaan
3) Persepsi Pendengaran Utama dan Latarnya
Kemampuan untuk memperhatikan suara-suara tertentu dengan mengabaikan suara-suara lain yang tidak berhubungan. Misalnya kita perlu mendengarkan suara guru yang sedang mengajar sambil mengabaikan suara-suara gaduh yang datang dari luar kelas.



BAB III
KESIMPULAN
            Perkembangan biologis itu mengacu pada perkembangan yang bersifat fisik berkaitan dengan proses terjadinya perubahan pada manusia. Proses terjadinya manusia ini berlangsung dalam waktu yang lama. Proses perubahan ini berkaitan dengan sikap tubuh, cara bergerak, perubahan fungsi pada bagian tubuh manusia, perubahan bentuk dan volume kepala, serta perkembangan fungsi alat indra pada manusia.
Dari waktu masih bayi, seorang anak belum bisa berdiri tegak. Dimulai dari merayap, merangkak, duduk tegak, berdiri masih dengan bantuan tangan orang lain, berdiri belum sempurna, berjalan dengan dibantu orang lain juga, dan akhirnya ia dapat berdiiri tegak. Tentunya perkembangan sikap tubuh dan cara bergerak ini juga terjadi perubahan - perubahan fungsi tubuh yang mendukungnya.
Perkembangan perseptual adalah kemampuan seseorang memahami dan menerapkan nformasi yang diperoleh, atau kemampuan intelektual seseorang untuk mencari arti/makna dari data yang diperoleh oleh alat indra. Aktivitas perseptual yang perlu dipahami ada tiga proses yaitu sensasi, persepsi dan atensi. Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima. Persepsi adalah pengolahan data atas informasi yang diterima oleh alat indra. Sedangkan atensi cenderung pada selektifitas dari proses persepsi. Sebagai contoh, seorang anak melihat ada dua buah (proses sensasi), lalu si anak tersebut memikirkan kelebihan dan kekurangan dari masing - masing buah itu (proses persepsi), dan akhirnya anak itu memilih salah satu dari buah tersebut (proses atensi)







DAFTAR PUSTAKA
Wahab, H. Rochmat, dkk. 1999. Perkembangan Dan Belajar Peserta Didik. Jawa Tengah :             Dikti.
Sobur,Alex,2009.Psikologi Umum,Bandung:Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar